Label
indonesia
budaya indonesia
jalan - jalan
jawa barat
wisata alam
bendera merah- putih
jawa tengah
sejarah
sulawesi tenggara
wisata sejarah m bau - bau
NTB
aksara
bahasa daerah
danau
kalimantan timur
makanan khas
merbabu
palembang
pancasila
pengibaran bendera
petalangan
proklamasi
pulau terluar
sea games
tebing keraton
Total Tayangan Halaman
7,153
desain dan hak cipta oleh purwanti. Diberdayakan oleh Blogger.
site teman
About Me

- purwanti
- Fresh graduate apoteker yang sedang berjuang untuk istiqomah, bercita-cita masuk surga, masih berjuang jadi manusia yang berguna dan selalu lebih baik dari hari kemarin, senang mencoba hal baru.kegiatan ngeblog sebagai sarana berbagi ilmu juga sebagai sarana belajar .suka membaca dan cinta indonesia ^^
Pengikut
Sabtu, 17 Desember 2011
Museum Konferensi Asia-Afrika
Bicara tentang tempat bersejarah
di kota Bandung, salah satu yang paling terkenal adalah Gedung Merdeka, yang
sekarang lebih dikenal dengan sebutan Museum Konferensi Asia-Afrika. Gedung ini
masih berdiri dengan megah di salah satu sisi jalan Asia-Afrika. Sekilas, gedung ini nampak berbaur dengan gedung - gedung modern di sekitarnya. Namun gedung ini terlihat lebih lebih bersahaja dengan begitu banyak peristiwa yang telah dilaluinya. Gedung ini mudah dikenali dengan tulisan besar yang terpajang di pintu utamanya “ Gedung Merdeka”.
Bangunan
ini sudah ada sejak zaman penjajahan belanda. Pertama kali dibangun pada tahun 1895 dengan
luas 7500 m2 , dan di renovasi pada tahun 1926 oleh guru besar Thechnische Hoogeschool , yaitu sebuah sekolah
tinggi tekhnik pada zaman belanda ( sekarang ini menjadi Institute Teknologi Bandung). Kedua guru besar
tersebut bernama Van Galen Last dan C.P.
Wolff Schoemaker . Pada awalnya gedung
ini bernama Sociëtet
Concordia yang digunakan oleh kaum bangsawan belanda untuk tempat
mengadakan pertunjukan kesenian, dan tempat berdansa.
Pada zaman penjajahan jepang, gedung merdeka
berubah nama menjadi Dai Toa Kaman dan
beralih fungsi menjadi gedung pusat kebudayaan. Pada awal masa kemerdekaan indonesia
gedung merdeka digunakan sebagai markas para pemuda untuk menghadapi tentara
jepang yang belum mau menyerahkan kekuasaan pada rakyat indonesia. Dan setelah
masa kemerdekaan gedung ini sempat beberapa kali beralih fungsi antara lain
sebagai gedung pertemuan umum, gedung konstituante, dan sempat menjadi gedung
MPRS. Walaupun gedung ini beberapa kali beralih fungsi, nama “Gedung Merdeka” tetap dipakai untuk bangunan ini.
Gedung
ini dikenal baik dalam sejarah indonesia
karena gedung ini menjadi tempat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi
antar negara Asia-Afrika yang pertama pada tahun 1955. Konferensi ini
dipelopori oleh 5 negara, termasuk indonesia, dan dihadiri oleh 29 perwakilan
negara Asia-Afrika.Dari pertemuan ini dihasilkan 10 hal kesepakatan negara-
negara Asia- afrika yang dikenal dengan “ Dasasila Bandung”.Pertemuan ini juga
menjadi awal gerakan non-blok. Pada tahun 1980 gedung ini dijadikan tempat KTT
Asia- Afrika untuk yang kedua kalinya. Gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Konferensi Asia-Afrika oleh presiden ke 2 Indonesia Bapak Soeharto.
Saat pertama masuk kedalam Museum Konferensi
Asia-Afrika anda akan melihat berbagai
bentuk dokumentasi pelaksanaan KTT asia afrika dipajang rapih di ruang pameran
tetap. Terdapat berbagai foto
mengenai peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Konferensi Asia Afrika,dampak
Konferensi Asia Afrika bagi dunia internasional,Gedung Merdeka dari masa ke
masa,profil negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika yang dimuat dalam
multimedia , dan wakil masing- masing negara di konferensi tersebut, dipajang
pula replika dari peminpin konferensi yang sedang duduk diatas podium, dan
piagam “dasasila Bandung “ yang ditulis dalam beberapa bahasa peserta
konferensi tersebut. Di salah satu
kodidor ruangan, tertata dengan apik bendera- bendera peserta KTT Asia-Afrika. Digedung tersebut juga terdapat ruang pertemuan, ruang audio visual
dan perpustakaan tempat semua sejarah itu terekam dan tersimpan baik sampai
saat ini. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya ( Ir.
Soekarno ), dan Museum ini adalah salah satu cara bangsa ini menghargai
sejarah, dan sebagai salah satu media pembelajaran untuk generasi muda agar
tidak lupa pada sejarahnya.
Jika anda jalan – jalan ke kota Bandung, tidak
ada salahnya anda mampir dan melihat sejarah yang pernah terukir di tempat
tersebut. Museum ini buka dari hari senin sampai jum’at pukul 08.00- 15.00.
Selamat berwisata, dan jangan bosan untuk terus menjaga sejarah kita, warisan
para pejuang kita.
![]() |
Piagam Dasasila Bandung yang ditulis dalam berbagai bahasa |
![]() |
Replika pemimpin KTT Asia-Afrika |
![]() |
Piringan Lokananta yang berisi pidato bung karno, Salah satu koleksi Museum KAA |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar