Lomba Blog Wisata Sejarah Kota Malang - 4th Bloggerngalam

Total Tayangan Halaman

free counters
desain dan hak cipta oleh purwanti. Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
purwanti
Fresh graduate apoteker yang sedang berjuang untuk istiqomah, bercita-cita masuk surga, masih berjuang jadi manusia yang berguna dan selalu lebih baik dari hari kemarin, senang mencoba hal baru.kegiatan ngeblog sebagai sarana berbagi ilmu juga sebagai sarana belajar .suka membaca dan cinta indonesia ^^
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Rabu, 03 September 2014

postheadericon Tebing Keraton

          Lewat beberapa media sosial seperti path, facebook dan instagram saya mengenal sebuah tempat bernama Tebing Keraton. Rasa penasaran makin besar kala makin bayak foto bertempat di Tebing Keraton diunggah. Pagi ini ditemani sang adik tercinta saya memutuskan untuk menyambangi tempat itu juga. Rencana awal, saya ingin berangkat pagi hari agar udara masih sejuk, dan agar bisa menikmati pemandangan berkabut. Jam setengah 7 pagi saya berangkat dari rumah, namun ternyata perjalanan saya berkendala karena memang saya belum tahu jalan untuk sampai kesana ( modal nekat).

            Medan yang menanti kami ternyata tidaklah mudah. Jalan berkelok, menanjak serta keadaannya yang kurang bagus di beberapa bagian membuat perjalanan kami cukup memacu adrenalin. Pemandangan yang disuguhkan saat pendakian cukup memanjakan mata. Jalur yang saya tempuh adalah dari jalan dago naik sampai terminal dago, setelah melewati alfamart belok kiri ke arah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, setelah menemui gerbang TaHuRa lurus terus, kemudian belok kanan ke jalan bukit pakar utara, perjalanan dari sini lebih menantang, lurus terus sampai di warung bandrek (biasanya jadi tempat istirahat pengedara sepeda). Medannya semakin menanjak dan berliku, mulai dari sini pemandangan sekitar jalan menjadi hutan lebat dan beberapa pemukiman warga. Naik terus sampai di perkampungan warga, dari sini melewati tanjakan super curam, sekitar 50- 100 meter akan ada tempat parkir. Dari tempat parkir, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati hutan pinus, dan sampailah di Tebing Keraton.

          Beruntung, masih ada sisa sisa kabut yang bisa dipandang hehehe (maklum sudah kesiangan), sepertinya lebih asik kalo nyubuh ke sininya.Pemandangan pertama yang saya lihat adalah hamparan langit biru dan hutan pinus yang keren banget.


           Tempat ini mulai di buka bulan Mei, 2014. Sejak saat itu mulai banyak pengunjung berdatangan untuk menikmati pemandangan dari tebing ini. Awalnya untuk masuk ke kawasan ini tidaklah dipungut biaya, namun belakangan untuk masuk kawasan ini pengunjung harus membayar tiket seharga Rp. 11.000 untuk pengunjung lokal dan Rp. 76.000 untuk pengunjung asing, o ya tidak lupa tiket parkir seharga Rp. 5000. Entah kenapa diberi nama tebing keraton, padahal di sekitar kawasan tersebut tidak saya dapati bagunan keraton ataupun situs peninggalan keraton (well, saya lupa nanya. Mungkin lain kali saya tanya alasannya). '' bapa mah pengennya tempat ini teh berkembang, banyak yang ngunjungin, tapi tetep terjaga keasriannya. Tidak merusak alam'' tutur seorang bapa penjaga kawasan ini sambil memunguti sampah peninggalan pengunjung yang kurang bertanggung jawab.

           Mungkin beberapa tahun lagi tempat ini jadi destinasi wajib bagi yang berkunjung ke kota Bandung, namun masih banyak fasilitas dan prasarana yang harus ditambah. Mudah mudahan saja keasrian wilayah ini bisa tetap terjaga, karena keasrian tempat ini adalah salah satu daya tarik penting. Satu lagi, bagi yang mau megunjungi tempat ini, tolong dibantu juga untuk menjaga keasriannya yah, contohnya dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, tidak merusak atau mencoret - coret pepohonan. Kiss kiss dari Bandung :). 








1 komentar:

Fahmi (catperku.com) mengatakan...

Kemarin juga baru dari sini, tempatnya asik :D